Setelah membaca buku yang berjudul “
menciptakan taqdir bagus “. Ada dua bab yang sangat menarik untuk dibaca yaitu, “ waktu sebagai harta yang paling berharga” dan “mengubah keadaan dengan
usaha”. Dari bacaan itulah membuat saya berfikir bagaimana memanfaatkan waktu
dan mengubah keadaan saya?. Dengan berfikir itulah saya mencoba untuk mengisi
waktu luang saya dengan hal yang bermanfaat, memanfaatkan waktu itulah maka akan
merubah suatu keadaan saya dari yang bermalas-malasan menjadi seorang yang
selalu sibuk dengan pena untuk memunculkan suatu pemikiran baru yang dapat
bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Dalam bab pertama disebutkan bahwa kita
pasti mempunyai suatu hal yang sangat berarti bagi hidup kita. Diantaranya
yaitu harta, anak, ilmu pengetahuan, kesehatan dan lain sebagainya. Semuanya
memang sangat bernilai harganya. Tapi, semua itu bukanlah suatu hal yang paling
berharga bagi kita. Sesuatu yang paling berharga dalam hidup kita adalah waktu.
Karena apabila kita bisa menghargai waktu dan memanfaatkannya sebaik mungkin,
maka akan tercapai semua yang kita impikan baik di dunia maupun di akhirat.
Allah swt telah mengingatkan kita
mengenai waktu yang disebutkan Allah dalam Al-Qur’an. Seperti dalam surat
al-‘Ashr: 1, surat Dhuhaa: 1-2, surat al-Lail: 1-2, surat al-Insyiqaaq: 16.
Allah berulang kali bersumpah demi nama waktu. Dengan demikian Allah hendak
menegaskan kepada kita bahwa Dia tidak akan bersumpah atas nama sesuatu,
kecuali sesuatu itu sangat berharga. Waktu sangatlah berharga dengan itu kita
harus bisa menghargai waktu dan memanfaatkanya sebaik mungkin agar kita tidak
menjadi orang yang merugi karena menyia-nyiakan waktu yang telah Allah berikan
kepada kita.
Orang yang sukses yaitu diantaranya adalah
orang yang tidak meluangkan waktunya sedikitpun untuk berfoya-foya atau
jalan-jalan yang tidak ada kepentingannya, dan lain sebagainya. Dia
memanfaatkan waktunya untuk kepentingan yang dapat membawanya menjadi orang
yang sukses, tidak hanya sukses dunia saja tapi juga sukses di akhirat kelak.
Apalagi dalam hal ibadah kita tidak boleh mengulur-ngulur waktu, karena
mengulur-ngulur waktu adalah perbuatan syetan. Syetan itu akan selalu menghiasi
orang-orang yang suka mengulur-ngulur waktu. Oleh karena itu, kita harus
pandai-pandai dalam memanfaatkan waktu tersebut.
Dalam memanfaatkan waktu tidak ada
salahnya jika kita meniru orang-orang barat. Mereka selalu memanfaatkan
waktunya untuk bekerja dan menggapai segala sesuatu yang mereka inginkan.
Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk bersantai-santai dan melakukan
pekerjaan yang tidak bermanfaat. Sebaiknya kita meniru sikap yang mereka
lakukan yang selalu senantiasa memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Namun, kita
sebagai orang muslim harus bisa menyeimbangkan waktu yang digunakan untuk
memperoleh kehidupan dunia dan akhirat.
Sering mendengar kata-kata mutiara yang berkaitan dengan waktu. Kalo
orang-orang jepang terkenal dengan “ time is money ( waktu adalah uang )”, jadi
setiap waktu yang kita kerjakan akan menghasilkan suatu yang berharga yaitu
berupa uang yang akan mencukupi kehidupan kita, namun apabila kita tidak
memanfaatkannya sebaik mungkin kita tidak akan mendapatkan apa-apa. Sedangkan
kalo orang sendiri menyebutkan “ al-waqtu kassyaif” waktu bagaikan pedang.
Dikatakan seperti itu karena bila kita menyia-nyiakan waktu. Maka, waktu itu
akan mengiris kita. Seolah-olah hidup kita akan terbuang sia-sia karena kita
juga membuang-buang waktu.
Bab yang kedua “ mengubah keadaan dengan
usaha “. Pada dasarnya segala permasalahan yang kita hadapi dapat kita
selesaikan dengan usaha. Usaha itu dapat merubah keadaan kita sesuai dengan
izin Allah. Seperti dalam firman Allah dalam Qur’an surat ar-Ra’du ayat 11 yang
berbunyi: “.........Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum,
sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.....”.
Jadi, semua kekurangan yang ada pada diri kita apabila kita merubahnya sendiri
maka, Allah akan merubahnya sesuai dengan yang kita inginkan. Sungguh Allah
Maha adil, Allah memberikan kesempatan bagi kita untuk merubah suatu keadaan
yang diberikan Allah kepada kita, tentu merubahnya kearah yang positif bukan
kearah yang negative.
Untuk mencapai sebuah keberhasilan,
tidak ada salahnya bila kita meniru orang jepang. Karena orang jepang terkenal
dengan kedisiplinannya dan budaya yang dilestarikannya. Jepang setiap tahunnya
dapat menghasilkan empat kali lipat dari orang islam khususnya di indonesia.
Sedangkan orang indonesia sendiri tidak bisa mengelola SDA yang begitu
melimpahnya. Akan tetapi, jangan khawatir selama orang islam mau merubah
nasibnya menjadi lebih baik, maka jalan untuk kebaikan itu pasti ada buat orang
islam. Tentunya dengan izin Allah.
Keberhasilan jepang tidak lepas dari
produktivitas warganya yang cukup tinggi. Mereka lebih senang menghabiskan
waktunya untuk bekerja daripada bersantai. Mereka juga mengembangkan
kreativitasnya, sehingga dihasilkan produk yang inovatif. Inilah yang
menjadikan jepang lebih berkuasa daripada kita. Dengan kita dapat menyimpulkan
bahwa suatu keberhasilan tidak dapat di raih kecuali dengan usaha yang
maksimal. Syah assya’rawi berkata, “ seseorang yang tidak makan dari hasil
usahanya, maka ia tidak berkuasa atas dirinya.”
So....kita harus bisa menyeimbangkan
waktu kita untuk meraih kehidupan dunia dan akhirat. Mari kita bangun budaya
memanej waktu sebaik mungkin sehingga kita bisa memanfaatkannya dan tidak
menyia-nyiakannya. Sehingga kita bisa merubah hidup kita lebih baik kedepannya. Wallahu a'alam bisshowab.